
Pernah lihat filmnya atau baca novelnya Stephen King yang berjudul “Storm of the Century”? Di film itu disinggung tentang bagaimana sebuah komunitas bisa hilang tak tentu rimbanya, termasuk koloni roanoke. Sedangkan dalam film “The Lost Colony”, benar-benar dibuat berdasarkan koloni yang hilang di Roanoke pada tahun 1587
Dan memang ada beberapa komunitas yang terdiri dari puluhan hingga
ratusan orang, diketahui tiba-tiba lenyap tanpa diketahui jejaknya. Dan
inilah beberapa diantaranya, seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com
Koloni Roanoke yang Hilang

Pada 1584, 2 orang kapten laut Inggris yang dibiayai oleh Sir Walter Raleigh menemukan Pulau Roanoke. Setahun kemudian, Raleigh mengirim 7 kapal di bawah komando Sir Richard Grenville untuk mendirikan koloni di pulau itu. Dan pada tahun 1587, banyak yang datang dan menetap ke koloni di pulau Roanoke yang dipimpin oleh Gubernur John White. Tapi karena koloni tersebut memerlukan persediaan makanan tambahan untuk menghadapi musim dingin yang buruk yang akan datang, White kembali ke Inggris untuk mengambilnya. Namun perang Inggris dengan Spanyol membuat kembalinya White ke pulau Roanoke dari Inggris tertunda. Dan baru 3 tahun kemudian dia kembali dengan pasokan untuk 121 pemukim Roanoke, yang termasuk istri dan anak perempuannya serta cucunya yang bernama Virginia Dare, anak Kulit putih pertama yang lahir di amerika.

Pada 1584, 2 orang kapten laut Inggris yang dibiayai oleh Sir Walter Raleigh menemukan Pulau Roanoke. Setahun kemudian, Raleigh mengirim 7 kapal di bawah komando Sir Richard Grenville untuk mendirikan koloni di pulau itu. Dan pada tahun 1587, banyak yang datang dan menetap ke koloni di pulau Roanoke yang dipimpin oleh Gubernur John White. Tapi karena koloni tersebut memerlukan persediaan makanan tambahan untuk menghadapi musim dingin yang buruk yang akan datang, White kembali ke Inggris untuk mengambilnya. Namun perang Inggris dengan Spanyol membuat kembalinya White ke pulau Roanoke dari Inggris tertunda. Dan baru 3 tahun kemudian dia kembali dengan pasokan untuk 121 pemukim Roanoke, yang termasuk istri dan anak perempuannya serta cucunya yang bernama Virginia Dare, anak Kulit putih pertama yang lahir di amerika.
Ketika mulai mendekati Roanoke pada bulan Juli, 1590, para pelaut di
kapal White memberitahukan kedatangannya dengan terompet Panggil, serta
mengumandangkan banyak lagu-lagu Inggris dengan harapan bisa terdengar
oleh koloni dipulau tersebut dan supaya segera menyambut kedatangan
mereka. Tapi tidak ada satupun orang terlihat dipantai, dan tidak ada
yang menyambut kapal mereka.
Ketika para pelaut mendarat dan memasuki desa/benteng, mereka juga
tidak menemukan satu orangpun disana. Tidak ada tanda-tanda dari 121
orang yang pernah tinggal disana. Seluruh penduduk telah lenyap. Benteng
dan rumah yang masih berdiri utuh. Tidak ada tubuh/mayat, tidak ada
tanda-tanda kehancuran, tidak ada indikasi pertempuran. Sebelumnya telah
disepakati bahwa jika penduduk koloni itu harus pergi buru-buru karena
suatu sebab, maka mereka akan menuliskan tanda silang sebagai penanda
suatu marabahaya, tetapi tidak ada tanda seperti itu ditemukan.
Satu-satunya petunjuk yang ada adalah kata “Croatan” diukir di kulit
pohon dekat gerbang benteng, dan huruf “CRO” diukir pada pohon lain. Apa
yang terjadi dengan koloni tersebut?

Beberapa Penjelasan:
Meskipun secara umum diasumsikan bahwa koloni roanoke telah diserang oleh Indian, tapi tidak ada bukti-bukti kekerasan ditemapat tersebut. Banyak teori telah dikemukakan. Menurut salah satu teori, koloni Roanoke meninggalkan pulau itu untuk pindah ke Pulau Croatan. Di sana, mereka membangun sebuah kapal untuk membawa mereka pergi ke beberapa pos atau koloni lain yang lebih beradab, namun tewas tenggelam di laut segera setelah berlayar. Menurut teori lain, pelaut Spanyol, yang bersemangat untuk menghapus klaim Inggris di Amerika, menyerbu Roanoke, menangkap seluruh anggota koloni, dan membantai mereka.
Meskipun secara umum diasumsikan bahwa koloni roanoke telah diserang oleh Indian, tapi tidak ada bukti-bukti kekerasan ditemapat tersebut. Banyak teori telah dikemukakan. Menurut salah satu teori, koloni Roanoke meninggalkan pulau itu untuk pindah ke Pulau Croatan. Di sana, mereka membangun sebuah kapal untuk membawa mereka pergi ke beberapa pos atau koloni lain yang lebih beradab, namun tewas tenggelam di laut segera setelah berlayar. Menurut teori lain, pelaut Spanyol, yang bersemangat untuk menghapus klaim Inggris di Amerika, menyerbu Roanoke, menangkap seluruh anggota koloni, dan membantai mereka.
Tetapi teori yang paling menarik dan kredibel dari semua teori diatas
adalah bahwa koloni roanoke, takut akan serangan oleh suku Indian yang
liar dan nomaden, lalu berlindung kepada suku Indian Croatan yang ramah
dan tinggal di dekatnya, dan akhirnya terjadi asimilasi pernikahan
antara koloni dengan suku Croatans. Pada 1719, lebih dari satu abad
setelah hilangnya koloni roanoke, ketika seorang pemburu kulit putih
datang ke Robeson atau Robinson-County, NC, hanya 100 mil. dari Roanoke,
mereka menemukan suku Indian yang tidak biasa berkulit cerah dan bisa
berbicara bahasa Inggris. Sensus 1790 dari County Indian Robinson
mengungkapkan bahwa 54 dari 95 nama keluarga adalah nama-nama dari
koloni yang hilang.

Di tahun 1934, Robinson County, NC, tinggal sekitar 12.000 orang
Indian yang dikenal sebagai Indian Robinson County .Mereka umumnya
adalah orang-orang baik dan tampan. Beberapa dari mereka memiliki mata
biru Sebagian lagi mata abu-abu Mereka berbicara hanya bahasa Inggris.
Mereka menggunakan kalimat-kalimat yang jarang terdengar sejak zaman
Shakespeare…. Apakah benar mereka adalah keturunan koloni yang hilang,
Roanoke?
Batalion Norfolk yang Lenyap

Ketika perang dunia satu telah berakhir, pemerintah Inggris menuntut pemerintah Turki utk membebaskan prajurit2nya yg tergabung dalam batalion norfolk yg bertugas di Gallipoli pada tahun 1915, karena tidak terdengar lagi kabar dari batalion ini dari saat perang sampai perang berakhir. Pemerintah Turki membantah dengan keras bahwa mereka pernah menahan batalion yg dimaksud oleh Inggris. Inggrispun melakukan penyelidikan di tempat dimana batalion norfolk terakhir diketahui keberadaannya, tapi tak satupun bukti-bukti baik berupa mayat atau bekas2 senjata dan peralatan dari norfolk ini ditemukan.

Ketika perang dunia satu telah berakhir, pemerintah Inggris menuntut pemerintah Turki utk membebaskan prajurit2nya yg tergabung dalam batalion norfolk yg bertugas di Gallipoli pada tahun 1915, karena tidak terdengar lagi kabar dari batalion ini dari saat perang sampai perang berakhir. Pemerintah Turki membantah dengan keras bahwa mereka pernah menahan batalion yg dimaksud oleh Inggris. Inggrispun melakukan penyelidikan di tempat dimana batalion norfolk terakhir diketahui keberadaannya, tapi tak satupun bukti-bukti baik berupa mayat atau bekas2 senjata dan peralatan dari norfolk ini ditemukan.
50 tahun kemudian ada 3 orang yg mengaku melihat bahwa batalion
norfolk mereka lihat terakhir kalinya sedang menaiki/mendaki bukit di
daerah suvla bay, turki. Kebetulan saat itu puncak bukit sedang tertutup
oleh kabut, begitu kabut itu hilang, hilang pulalah seluruh batalion
norfolk yg mereka lihat.

Kisah nyata ini juga telah di filmkan dengan judul All The King’s Men
tahun 1999, dan film ini diprotes keras oleh pemerintah turki karena
tidak didukung bukti-bukti. Di film ini digambarkan bahwa semua anggota
batalion habis dibantai oleh tentara turki.
Sebuah Desa yang Semua Penduduknya Raib

November, 1930,seorang pemburu bulu bernama Joe Labelle berjalan dengan sepatu saljunya ke sebuah desa Eskimo di tepi Danau Anjikuni di utara Kanada. Labelle sudah mengenal desa itu, yaitu sebuah desa yang masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan, dan dihuni oleh sekitar 2.000 penduduk.

November, 1930,seorang pemburu bulu bernama Joe Labelle berjalan dengan sepatu saljunya ke sebuah desa Eskimo di tepi Danau Anjikuni di utara Kanada. Labelle sudah mengenal desa itu, yaitu sebuah desa yang masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan, dan dihuni oleh sekitar 2.000 penduduk.
Ketika ia tiba, tidak seperti biasanya, desa itu sepi. Semua gubuk
dan gudang kosong. Dia menemukan satu api yang menyala dana panci
rebusan yang menghitam disebuah rumah. Labelle diberitahu yang berwajib
dan penyelidikanpun dimulai,
dan muncullah beberapa temuan aneh: tidak ada jejak apapun dari
penduduk yang ditemukan, jika mereka telah mengosongkan desa; mengapa
semua anjing kereta luncur Eskimo ‘ditemukan terkubur 12 kaki di bawah
salju? – anjing-anjing itu semua mati kelaparan, semua makanan Eskimo
dan peralatan mereka ditemukan tak terganggu di gubuk mereka. Dan ada
satu penemuan mengerikan terakhir:…. kuburan leluhur orang Eskimo telah
dikosongkan.
Semua kisah tentang lenyapnya sekelompok atau segerombolan orang,
sering dikaitkan dengan penculikan oleh UFO atau alien. ada jugayang
mengaitkannya dengan dimensi alam semesta lain. Kalau di Indonesia
terutama masarakat sumatera tengah, kelenyapan ini biasa dikaitkan
dengan penculikan yang dilakukan oleh orang BUNIAN … semuanya tidak ada
yang ilmiah … tapi haruskah semuanya dijelaskan secara ilmiah? silahkan
anda jawab sendiri ….
0 Response to "Misteri Koloni Roanoke dan Beberapa Kelompok yang Raib Lainnya"
Post a Comment